Tuesday 15 January 2019

#30HBC1915 Skip

Introduction

Ya. Kalian tidak salah lihat. Judulnya memang "skip". Ceritanya, aku baru buat ini 23.40. Jadi, saya ingin menjelaskan apakah skip itu baik bagi kesehatan :)

Selama hidupku, aku sudah pernah skip tentang ........

mostly perkuliahan! :) Banyak meme tentang college life yang menyentil terkait fenomena skip pada mahasiswa-mahasiswa tua. Entah mengapa, menjadi sebuah kewajaran bagi manusia ketika telah menjalani kehidupan yang sama selama bertahun-tahun akan mengalami kejenuhan.


Penyebabnya?

Dulu di masa sekolah aku termasuk orang yang rajin. Oh, rajin as in jarang main. Tapi memang, siklus kebosanan itu tetap ada di setiap jenjang pendidikan. Mungkin, waktu kalian SD belum terasa karena bebannya sedikit dan masih lebih banyak memikirkan kartun-kartun atau permainan dengan tetangga. Namun, mulai SMP mungkin sudah merasakan beberapa mata pelajaran yang sangat sulit dan rasa kantuk yang menghadang sejak kelas 8. Begitu pula dengan SMA, excited pada awal-awal kelas 10, namun mulai demot di kelas 11, namun kembali semangat di kelas 12 demi mengejar cita-cita masuk PTN favorit.

Penyebab utamanya sebenarnya adalah rasa bosan yang tidak terhindarkan. Pendidikan adalah sesuatu yang cukup monoton sehingga ketika kita dipaksakan mempelajari sesuatu yang kita tidak suka, kita akan lebih cepat merasakan bosan. Hal ini sangat sering ditemukan pada jenjang pendidikan menengah (SMP/SMA), di mana kita belajar segala hal, ingin jadi programmer tapi malah disuruh belajar Biologi, dan sebagainya. Namun, kuliah pun juga sama, kita belajar matkul wajib seperti Anum, tapi kita tidak ingin jadi data scientist.

Skip macam apa?

Telat masuk kelas? Tidur di kelas? Di kelas buka laptop tapi isinya 9GAG? atau buka laptop tapi chat bucin? hmm... many forms of "skipness". Itu yang paling ringannya. Biasa terjadi sejak semester 3. Lebih parahnya mungkin, bolos kelas untuk tidur, atau bahkan sengaja skip total tugas :D

Apakah skip baik untuk kesehatan?

Depends. Sometimes, kita butuh menjadikan skip sebagai sarana istirahat untuk mengurangi kebosanan. Manfaatkan waktu skip dengan baik, misalkan melakukan hobi, atau istirahat total. Hal itu fine-fine saja sih terutama pada perkuliahan terdapat aturan minimal 75% kehadiran, sehingga 25% nya bisa kita manfaatkan. Namun, selama ini aku masih jarang memanfaatkan itu kok :)

Akan tetapi, apabila skipnya berat hingga bermalas-malasan mengerjakan tugas, ada baiknya kalian mencari tahu lagi apakah jalur yang kalian ambil benar-benar sesuai dengan hati nurani. Mengapa? Saya melihat banyak masalah-masalah akademis justru terjadi ketika skip sudah sangat berat seperti itu. Tugas merupakan bagian yang seringkali cukup besar di komponen penilaian sehingga ketika skip akan memengaruhi IPK, dan seringkali pula, IPK itu dijadikan alasan "bosan" bagi mahasiswa, like... "kok IPK makin turun sih, jadi makin gak semangat soalnya saya bodoh"

Well, intinya, think twice to skip things. Skip yang baik adalah skip yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan psikologis. Jangan sampai, skip yang kamu lakukan berkontribusi dalam mengurangi kesehatan psikologis. As long as skip itu tidak dilarang, silahkan. Itu wajar.

Anyway, dalam menjalani jalan yang memang kita pilih untuk kita tempuh, pastikan semangat selalu terjaga! Recheck your plans! Bayangkan lagi mimpi-mimpi yang pernah kamu buat di masa kecil, dan miliki tekad untuk menjalankan sepenuh hati jika kamu memang menyukainya. Semangat dalam hidup, semoga sukses selalu!

Sekian.

No comments:

Post a Comment

Jangan takut untuk menuliskan keluh kesah Anda disini :)
Uh, sebelumnya, mohon maaf saya sangat jarang membalas komentar... (tapi tetap saya baca!)