Saturday 12 January 2019

#30HBC1912 Bagaimana jika saya diterima di MAN Insan Cendekia Serpong?

Introduction

Pertanyaan ini, menjadi sumber kegalauanku di setahun pertama masa SMA ku di MAN Serpong (okay, kalo masih ada yang mengira aku sekolah di MAN Insan Cendekia Serpong, keterlaluan, lihat saja judulnya :D) That moment of failure, berhasil buat aku nangis seminggu penuh dan ngurung diri di kamar sampai 2 minggu. Namun, ternyata, seperti yang pernah kujelaskan sebelumnya (lihat #30HBC1903), dengan adanya pertanyaan ini, aku menyadari banyak hal.

See the plus, first.

MAN Insan Cendekia, full beasiswa, gak ada biaya apa pun dari masuk hingga lulus. Juga membahagiakan orang tua karena berhasil membantu untuk menghemat pengeluaran :) Oh iya, karena pada masa SMP di MTsN Pamulang, ekspektasi lingkungan sekitarku yang begitu mengharapkan aku masuk MAN IC. These expectations, makes me feel down a lot when I failed them.

Oh iya, selain berhasil membanggakan keluarga dan memenuhi ekspektasi, MAN Insan Cendekia penuh dengan orang-orang inspiratif. Mungkin, ketika aku di sana, aku bakal jauh lebih pintar dan alim, karena orang-orang sekitarku juga orang-orang yang luar biasa. Mungkin, aku akan jadi orang yang jauh lebih dewasa, karena sudah terbiasa hidup mandiri sejak SMA (u know it's a boarding school, though masih bisa pulang 2 minggu sekali). Aku masih berharap aku bisa mendapatkan itu semua, kemana pun jalur yang akhirnya aku tempuh.

But but but

Ya, apakah benar aku bakal jadi orang yang bernasib jauh lebih baik ketika berada di sana? Walau sempat setahun terus-terusan meratapi kebodohan diri karena tidak diterima di sana, ternyata, ada banyak sekali hal yang juga, mungkin tidak bisa aku dapatkan di sana.

Aku bakal kalah saing dengan orang-orang luar biasa yang ada di sana. Mungkin juga bakal merasakan stress yang luar biasa, karena harus remedial berkali-kali (okay ini aku juga ngerasain sendiri di sana, susahnya ujian Matematika di MAN IC, yang jauh sekali dengan MAN Serpong :")) Aku juga gak akan mungkin ikut lomba-lomba karena dalam kesehariannya saja mungkin sudah kalah jauh, tidak seperti di jalurku saat ini.

Mungkin saja aku berada di rank bawah-bawah sehingga tidak merasakan apa itu SNMPTN. Walau, mungkin dengan pembinaan langsung, bisa aja aku masuk STEI ITB lewat jalur SBMPTN (ya... aku masuk Fasilkom UI juga lewat SBMPTN...), namun tentu kehidupanku akan terasa lebih berat, setelah ku pikir-pikir lagi.

Yang paling penting, kehadiranku di sana, akan terasa biasa-biasa saja bagi civitas academica MAN IC Serpong, nothing notable, less memorable.
Aku menyadari, dengan jalurku saat ini, ternyata kehadiranku, alhamdulillah, bisa mendatangkan manfaat dengan membawa nama baik sekolah "ampas" belakang pasar menjadi sekolah yang kini cukup dikenal, selain menambah pengalaman pribadiku melalui lomba-lomba, dan bahkan bisa jalan-jalan ke luar pulau Jawa :). Sesuatu yang sangat patut aku syukuri.

Kesimpulan

"Allah tidak akan memberikan sesuatu beban (amanah, takdir) jika kita tidak mampu untuk memikulnya". I finally know, ketika misalkan Allah memaksakan aku di MAN IC Serpong, mungkin aku akan sulit menjadi orang yang bahagia, dan bersyukur terhadap kehadiran diri sendiri. Dan ternyata, Allah juga akan selalu memberikan banyak jalur untuk kita memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain, melalui waktu, dan jalannya masing-masing. Semua ini, harus kita syukuri. Dan semua ini, kita seringkali tidak sadar dan menyalahkan diri sendiri (well, I still often did that), dan yakinlah, pasti akan sadar di akhir waktu.

Jadi... apa pun hasil dari segala usaha, kerja keras, dan doa yang telah kamu panjatkan, syukurilah. It feels hard when you failed people's expectation, and your's, but it will be great when the time is right :) Semua akan indah pada waktunya. Jalani saja dulu, insya Allah, dengan seizin Allah, akan berjalan dengan bahagia...

Note: bukan berarti selalu bahagia loh ya, terkadang Allah juga memberikan ujian pada jalan yang ditempuh, namun pasti ada penyelesaiannya, dan kehidupan dunia akhirat kembali bahagia ketika kamu percaya itu. Semangat!!!

Sekian.

No comments:

Post a Comment

Jangan takut untuk menuliskan keluh kesah Anda disini :)
Uh, sebelumnya, mohon maaf saya sangat jarang membalas komentar... (tapi tetap saya baca!)